Siklus Air (Siklus Biogeokimia)

Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.

Siklus Air

Siklus air berlangsung karena adanya pemanasan air oleh sinar matahari secara terus menerus. Air tersebut berevaporasi kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, dan hujan es, atau kabut. Air yang berpresipitasi di antaranya dapat berevaporasi atau ditersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah.

1) Evaporasi (Transpirasi)
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, dan di tanaman akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh, uap air (awan) akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, es, dan kabut.

2) Infiltrasi (Perkolasi)
Di dalam tanah air bergerak melalui pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah sehingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

3) Air Permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah, berdekatan dengan aliran utama. Semakin landai suatu lahan maka semakin sedikit pori-pori tanahnya, aliran permukaannya semakin besar. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.

0 Response to "Siklus Air (Siklus Biogeokimia)"

Post a Comment